jawab :
a.Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh
dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga
memenuhi baku yang ditetapkan (Depkes, 1995).
b. Ekstraksi
adalah proses penyarian zat-zat berkhasiat atau zat-zat aktif dan bagian
tumbuhan obat, hewan dan beberapa jenis ikan termasuk biota laut.
2. metode ekstraksi?
jawab :
1 Ekstraksi secara maserasi
Maserasi adalah cara penyaringan ynag sedehana. Maserasi
dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa
hari (biasanya 5 hari) pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
Maserasi umumnya dilakukan dengan
cara memasukkan simplisia yang sudah diserbukkan dengan derajat halus tertentu
sebanyak 10 bagian ke dalam bejana maserasi yang di lengkapi dengan pengaduk
mekanik, kemudian ditambahkan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan
selama 5 hari pada suhu kamar, terlindung dan cahaya sambil berulang-ulang
diaduk, seteiah 5 hari disaring ke dalam wadah penampung, kemudian ampasnya
diperas dan ditambah cairan penyani lagi secukupnya dan diaduk kemudian
disaning lagi hingga diperoleh sari sebanyak 100 bagian. Sari yang diperoleh
ditutup dan disimpan pada tempat yang terlindung dan cahaya selama 2
hari,endapan yang diperoleh dipisahkan dan filtratnya dan dipekatkan (Tobo F,
dkk, 2001, Samulsson, 1999).
Metode maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana,
dilakukan dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari, selama
beberapa hari pada suhu kamar, terlindung dan cahaya. Metode maserasi digunakan
untuk menyari simplisia yang komponen kimianya mudah larut dalam cairan
penyari, tidak mengandung benzoin, tiraks, dan lilin.
2. Ekstraksi secara perkolasi
Perkolasi adalah cara penyarian yqang dilakukan dengan
mengalirkancairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi. Prinsip
ekstraksi dengan cara perkolasi adalah serbuk simplisia ditempatkan dalam suatu
bejana silinder yang pada bagian bawahnya diberi sekat berpori.
3.Ektraksi secara soxhletasi
Soxhlet adalah merupakan penyarian simplisia secara
berkesinambungan, cairan penyari di dalam labu alas bulat dipanaskan sehingga
menguap, dan uap cairan penyari mengembun menjadi molekul-molekul air oleh
pendingin balik dan jatuh ke dalam selongsong membasahi simplisia sambil mengekatraksi
zat aktif yang ada di dalam sel-sel simplisia dan selanjutnya masuk kembali ke
dalam labu alas bulat setelah melalui pipa kapiler (sifon), proses ini
berlangsung hingga penyarian zat aktif yang sempurna yang ditandai dengan
beningnya cairan penyari yang bmelalui pipasifon (sekitar 20-25 kali sirkulasi)
atau jika diidentifikasi dengan kromatografi lapis tipis tidak menampakkan noda
lagi.
4. Ekstraksi secara refluks
Refluks adalah penyarian yang termasuk dalam metode
berkesinambungan, cairan penyari secara kontinyu menyari zaqt aktif dalam
simplisia.cairan penyari dipanaskan sehingga menguap dan uap cairan penyari
tersebut selanjutnya mengalami kondensasi (pengembunan) pada pendingin balik
menjadi molekul-molekul cairan penyari yangselanjutnya jatuh ke dalam labu las
bulat dan menyari zat aktif yang ada di dalam sel simplisia, proses ini
berlangsung secara berkesinambungan sampai ekstraksi dinyatakan selesai.
5. Ekstraksi secara destilasi uap air
Destilasi dilakukan dengan cara mendidihkan sampel dalam
katel atau dengan cara mengalirkan uap jenuh (saturated or superheated) dari
katel pendidih air ke dalam katel penyulingan.
6 Ekstraksi secara infusa
Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati dengan air pada suhu 900 C selama 15
menit.
7. Ekstraksi Cair - Cair
Ekstraksi cair - cair adalah suatu
metode ekstraksi yang menggunakan corong pisah sehingga biasa juga disebut
dengan ekstraksi corong pisah